Firman Alloh

Jumat, 27 Januari 2012

BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 1 SMK


JUDUL     : Bahasa Indonesia 2 Untuk SMK/MAK Semua Program Kejuruan Kelas XI

PENGARANG : Mokhamad Irman Tri Wahyu Prastowo Nurdin

PENERBIT  : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008








DAFTAR ISI

DAFTARI ISI
BAB I MENYIMAK UNTUK MENYIMPULKAN INFORMASI YANG TIDAK BERSIFAT PERINTAH DALAM
KONTEKS BEKERJA
A. Kegiatan Menyimak dan Memahami Informasi Nonverbal
B. Pengalihan Informasi Verbal menjadi Nonverbal
C. Menyampaikan Pendapat melalui Simpulan
Secara D eduktif dan Induktif
UJI KOMPETENSI

BAB  II MENYIMAK UNTUK MEMAHAMI PERINTAH YANG DIUNGKAPKAN ATAU YANG TIDAK
DALAM KONTEKS BEKERJA
A. Pengertian dan Ciri Kalimat Perintah
B Jenis-Jenis Kalimat Perintah
C. Berbagai Respons terhadap Perintah
UJI KOMPETENSI

BAB  III  MEMAHAMI PERINTAH KERJA TERTULIS
DALAM KONTEKS BEKERJA
A. Mengenal Bentuk Perintah Kerja Tertulis
B. Model-Model Surat Berisi Perintah Kerja
C. Perintah Kerja Berbentuk Manual
D. Menindak Lanjuti  Perintah Kerja Tertulis
UJI KOMPETENSI
BAB  IV  MEMBACA UNTUK MEMAHAMI MAKNA KATA,
BENTUK KATA UNGKAPAN, DAN KALIMAT
DALAM KONTEKS BEKERJA
A. Klasifikasi Kata Berdasarkan Kelas Kata
B. Klasifikasi Kata Berdasarkan Bentuk Kata
C. Klasifikasi Kata Berdasarkan Makna Kata
D. Penggunaan Kamus dalam Mencari Bentuk, Kategori

BAB VIII BERCAKAP-CAKAP SECARA SOPAN DENGAN MITRA
BICARA DALAM KONTEKS BEKERJA

BAB  IX  BERDISKUSI YANG BERMAKNA DALAM
KONTEKS B EKERJA
A. Diskusi dan Manfaatnya
B. Tugas dan Peranan Unsur Diskusi
C. Menyampaikan Pendapat dan Gagasan dalam Diskusi
D. Menyampaikan Tanggapan dan  Sanggahan
dalam D iskusi
E. Mengambil Simpulan dalam Diskusi
UJI K OMPETENSI

BAB  X BERNEGOSIASI YANG MENGHASILKAN DALAM
KONTEKS BEKERJA
A. Pengertian Negosiasi
B. Bernegosiasi dalam Menyusun Program Kerja
C. Bernegosiasi dengan Santun
UJI KOMPETENSI

BAB  XI  MENYAMPAIKAN LAPORAN ATAU PRESENTASI
LISAN DALAM KONTEKS BEKERJA
A. Pengertian L aporan
B. Pola Penyajian Laporan secara Lisan
C. Menyampaikan Rangkuman dan Simpulan Laporan
UJI K OMPETENSI

BAB  XII MEMBUAT WACANA BERCORAK NARATIF,
DESKRIPTIF, EKSPOSITORIS DAN ARGUMENTATIF
A. Pengertian W acana
B. Jenis-Jenis W acana
UJI K OMPETENSI

BAB  XIII MERINGKAS TEKS TERTULIS DALAM KONTEKS
BEKERJA







BAB 1

MENYIMAK  UNTUK MENYIMPULKAN INFORMASI YANG  TIDAK BERSIFAT PERINTAH DALAM  KONTEKS BEKERJA



Standar
Kompetensi

-Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat madya


Kompetensi Dasar

-Menyimak untuk Menyimpulkan Informasi yang Tidak
Bersifat Perintah dalam Konteks Bekerja

Indikator
-Mengubah informasi dari bentuk lisan ke dalam bentuk nonverbal (bagan/tabel/diagram/grafik/ denah/matriks)
-Menyampaikan pendapat/opini dengan menggunakan teknik  penyampaian  simpulan  dan  pendapat  yang akurat secara deduktif atau induktif
-Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam menyimpulkan sesuatu informasi



Pada Bab ini, kita akan mempelajari kegiatan menyimak dan membedakan informasi berbentuk verbal serta nonverbal. Di samping itu, kita juga akan belajar mengubah informasi verbal ke nonverbal serta membuat simpulan secara deduktif dan induktif disertai dengan opini atau pendapat. Tujuan mempelajari bab ini adalah agar kita terampil menyimak informasi lisan untuk diubah menjadi informasi nonverbal sekaligus dapat menyampaikan pendapat berbentuk simpulan secara deduktif maupun induktif dari informasi yang didengarkan.


Wacana


Narkoba, Aids, dan Kita

Saat ini di kawasan Asia, diperkirakan 4,9 juta orang hidup dengan HIV/AIDS termasuk 440.000 kasus baru pada tahun lalu. Sekitar 300.000 orang meninggal akibat berbagai penyakit terkait AIDS. Asia Tenggara sendiri memiliki tingkat prevalensi tertinggi di Asia dengan luas wilayah endemis bervariasi antarnegara.

Ketika epidemi di Kamboja, Myanmar, dan Thailand menunjukkan penurunan prevalensi HIV, di Indonesia dan Vietnam justru meningkat pesat. Mayoritas kasus infeksi baru di Indonesia dan Vietnam disebabkan pemakaian narkotika, psikotropika, dan zat-zat adiktif lainnya (napza), terutama penggunaan jarum suntik injecting drug use (IDU), dan hubungan seks tidak aman.

Dalam sepuluh tahun terakhir, peningkatan kasus HIV di Indonesia sungguh mencengangkan. Jika tahun 1998 jumlah kumulatif kasus HIV baru 591 orang, pada September 2007 jumlahnya telah mencapai 5.904 orang. Sejak Januari hingga September 2007 saja, jumlah kasus infeksi baru HIV mencapai 674 orang.

Kondisi ini seiring dengan laju epidemi AIDS. Jika tahun 1998 jumlah kumulatif kasus AIDS yang dilaporkan 258 orang, pada September 2007 jumlahnya telah meningkat jadi 10.384 orang dengan prevalensi 4,57 persen. Cara penularan kasus AIDS melalui IDU 49,5 persen dan hubungan seks tidak aman 46 persen.

Sejauh ini, epidemi HIV/AIDS telah bergeser dari hubungan seks tidak aman ke pemakaian napza (populer dengan sebutan narkoba) dengan jarum suntik. Peningkatan kasus penularan virus itu melalui narkoba suntik mulai terlihat sejak tahun 1999.

Departemen Kesehatan menyebutkan, jumlah pengguna narkoba suntik di Indonesia pada tahun 2006 diperkirakan 190.000 hingga 247.000 orang. Sementara estimasi prevalensi HIV pada pengguna narkoba suntik mencapai 41,6 persen dan ditemukan di tiap provinsi. Secara nasional, dari kasus AIDS yang terlaporkan secara kumulatif, 49,5 persen di antaranya adalah pengguna narkoba suntik.

Bahkan, di wilayah Provinsi DKI Jakarta, 72 persen dari total jumlah kumulatif kasus AIDS adalah pengguna narkoba suntik. “Usia pengguna napza suntik cenderung makin muda sehingga mereka akan terinfeksi HIV lebih awal dan sulit dijangkau,” kata Nafsiah Mboi, Sekretaris Komisi Nasional Penanggulangan HIV/AIDS.

Para pengguna narkoba suntik di lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) juga meningkat pesat serta rata-rata 20 persen terinfeksi  HIV.  Akibatnya,  angka  kematian  penghuni  lapas  atau  rutan pada tahun 2005 meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Para pengguna narkoba suntik yang terinfeksi HIV di lapas atau rutan selama ini kesulitan mengakses pelayanan kesehatan.

Tingginya angka terinfeksi HIV di kalangan pengguna narkoba terutama disebabkan perilaku mereka amat beresiko. Salah satunya masih meluasnya praktik berbagi jarum suntik di kalangan IDU. Di Indonesia, yang populer dikonsumsi adalah narkoba suntikan berupa heroin atau putau. Konon karena efeknya lebih cepat dan murah dibandingkan dengan yang nonsuntikan.

Di sisi lain, pengetahuan pentingnya sterilisasi jarum suntik sangat rendah. Menurut penelitian Budi Utomo, Guru Besar dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), di kalangan remaja pengguna narkoba suntik umumnya satu jarum suntik dipakai dua sampai
18 orang. Bahkan, 62 persen di antaranya memakai ulang jarum tersebut. Cara membersihkan jarum, 65 persen memakai air biasa, 31 persen air panas. Sangat sedikit yang mensterilkan dengan merebus.

Hasil penelitian lain yang dilakukan I Made Setiawan dan timnya di Bali (1998) menyebutkan, 26,5 persen dari pengguna narkoba suntik itu memiliki lebih dari satu pasangan seksual aktif, 26,5 persen lainnya pernah menggunakan jasa pekerja seksual, serta 17,6 persen berhubungan intim dengan orang asing. Akan tetapi, cuma satu orang yang konsisten memakai kondom.

Hal ini membuat kelompok pengguna narkoba suntik menempati posisi amat penting dalam mata rantai penyebaran HIV/AIDS. Menurut Zubairi Djoerban, Guru Besar dari FKUI RSCM yang bergerak di bidang penanggulangan HIV/AIDS, mereka rentan tertular akibat praktik berbagi jarum suntik. Kemudian, mereka berpeluang besar menularkannya ke kalangan non-pengguna narkoba suntik, istri mereka, anak dan pasangan seksual mereka.

Sejauh ini, Pemerintah telah menyusun pedoman penanggulangan HIV/AIDS akibat pemakaian jarum suntik pada pengguna narkoba suntik secara bergantian. Pedoman itu mengatur penggunaan jarum suntik sebagai bagian  layanan  harm  reduction  di  puskesmas,  rumah  sakit,  dan  lapas. Dalam aturan itu, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia bertugas mengurus di lembaga pemasyarakatan, yaitu memisahkan antara pengedar dan pengguna. Setiap pengguna narkoba di lapas juga wajib diperlakukan sebagai pasien yang bisa disembuhkan. Apabila terlanjur terinfeksi HIV, pasien bisa mendapat pengobatan tanpa didiskriminasi.

Realisasinya tentu butuh komitmen kuat dari pemerintah dan pemangku kepentingan dalam penanggulangan HIV/AIDS di kalangan pengguna narkoba suntikan. Untuk itu, kita bisa belajar dari negara-negara tetangga seperti Kamboja, khususnya menyangkut bagaimana upaya pencegahan yang terfokus dan berkelanjutan dapat menekan perkembangan epidemi HIV.

(Sumber: Kompas, Sabtu, 24 November 2007, dengan beberapa perubahan)



A. Kegiatan Menyimak dan Memahami informasi Nonverbal

Menyimak merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang dapat menambah atau memperluas pengetahuan. Keterampilan menyimak perlu dilatih secara terus-menerus dan berkesinambungan. Proses pelatihan menyimak menuntut adanya kesiapan mental dan kesehatan fisik serta motivasi atau kemauan secara sadar untuk mengikuti seluruh isi simakan. Pada dasarnya menyimak adalah kegiatan menyerap informasi yang disampaikan secara lisan dengan tidak sekadar menggunakan indera pendengaran, tetapi juga berupaya menangkap isi atau pesan serta memahami makna informasi yang disampaikan. Hasil simakan dapat diungkapkan kembali dengan bahasa sendiri dengan tidak mengubah pengertian dasar informasi sumber.

Proses menyimak menuntut motivasi dan perhatian dari pendengar. Tanpa keinginan dan perhatian, sulit mengharapkan hasil yang memuaskan. Berdasarkan caranya, menyimak terdiri atas beberapa macam, yakni, seperti berikut :

1. Menyimak Intensif
menyimak memahami secara terperinci, teliti, dan mendalami bahan yang disimak.

2. Menyimak Ekstensif
menyimak memahami secara sepintas dan umum dalam garis-garis besar atau butir-butir penting tertentu.

3. Menyimak untuk Belajar
melalui  kegiatan  menyimak,  seseorang  mempelajari  berbagai  hal yang  dibutuhkan.  Misalnya,  para  siswa  menyimak  ceramah  guru
bahasa Indonesia, para siswa mendengarkan suara radio, televisi, dan sebagainya.

4. Menyimak untuk Menghibur
menyimak  sesuatu  untuk  menghibur  dirinya.  Misalnya,  menyimak pembacaan   cerita-cerita   lucu,   pertunjukan   sandiwara,   film,   dan sebagainya.

5. Menyimak untuk Menilai
menyimak mendengarkan, memahami isi simakan, menelaah, mengkaji, menguji, dan membandingkan dengan pengalaman serta pengetahuan menyimak.

6. Menyimak Diskriminatifmenyimak  untuk  membedakan  bunyi  suara.  Dalam  belajar  bahasa Inggris, misalnya siswa harus dapat membedakan bunyi (i) dan (i:).

7. Menyimak Pemecahan Masalah
menyimak mengikuti uraian pemecahan masalah secara kreatif dan analisis yang disampaikan oleh si pembicara. Mungkin juga penyimak dapat  memecahkan  masalah  yang  dihadapinya,  secara  kreatif  dan analisis setelah yang bersangkutan mendapat informasi dari menyimak sesuatu.

Untuk dapat mengungkapkan kembali informasi simakan yang diterima dengan baik dan memadai, kita dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Perhatikan judul wacana yang akan dilisankan.
2. Catatlah kata-kata kunci yang dianggap penting berupa frasa atau klausa.
3. Catatlah ide-ide pokok setiap paragraf.

4. Catatlah fakta-fakta atau data berupa angka, persentase, atau perbandingan.
5. Uraikan kembali dalam bentuk ikhtisar berdasarkan data-data yang dicatat.

Informasi hasil simakan dapat dikemukakan atau disampaikan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Informasi verbal berwujud uraian, ulasan, atau penjelasan dan dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan. Informasi ini dianggap lebih mudah dicerna dan dipahami.
Contoh informasi verbal:

Sulistya mengatakan UN lebih banyak menimbulkan penderitaan bagi sekolah swasta dan pinggiran. Bagaimana mungkin sekolah pinggiran yang sarana, prasarana, kualitas SDM, dan pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM)-nya sangat terbatas disamakan dengan sekolah yang SPM-nya lengkap dan pada umumnya didominasi sekolah negeri perkotaan. UN yang diselenggarakan setiap tahun hanya akan menambah persoalan dan pemborosan APBN, jika hasil ujian periode sebelumnya tidak ditindaklanjuti dengan upaya peningkatan kualitas pembelajaran pada sekolah yang angka kelulusannya rendah.
Informasi berbentuk nonverbal cenderung bersifat visual, berupa bentuk atau gambar serta garis-garis yang memiliki ciri-ciri tersendiri dan cenderung perlu pengamatan lebih khusus. Contohnya: grafik, denah, bagan, diagram, atau matriks.



Berikut ini pengertian dan contoh bentuk informasi nonverbal.
1.  Grafik

Grafik adalah gambaran pasang surutnya suatu keadaan atau data yang ada dengan garis atau gambar. Grafik dibedakan menjadi tiga macam, yaitu grafik batang, grafik garis, dan grafik lingkaran.

a. Grafik batang adalah lukisan naik turunnya data berupa batang atau balok dan dipakai untuk menekankan adanya perbedaan tingkatan atau nilai berupa aspek.
b. Grafik  garis  adalah  lukisan  naik  turunnya  data  berupa  garis  yang
dihubungkan dari titik-titik data secara berurutan.
Grafik ini dipakai untuk menggambarkan perkembangan atau perubahan dari waktu ke waktu.
C. Grafik lingkaran adalah gambaran naik turunnya data berupa lingkaranuntuk menggambarkan persentase dari nilai total atau seluruhnya.

2. diagram
Diagram adalah (gambaran buram, sketsa) untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu. Bentuk-bentuk diagram antara lain adalah diagram arus (bagan alur), diagram balok, diagram gambar, diagram garis, diagram lingkaran, diagram cabar, dan diagram pohon.

3. Tabel

Tabel  adalah daftar yang berisi ikhtisar dan sejumlah data informasi, biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak.

4. Bagan

Bagan  adalah  gambaran  secara  analisis  atau  terurai  tentang  proses yang terjadi di alam, teknologi, dan masyarakat manusia. Bagan digunakan untuk membantu memperjelas proses kerja.

5. Peta

Peta adalah gambar atau lukisan pada kertas yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung-gunung, dan sebagainya atau representasi melalui gambar dari suatu daerah yang menyatakan sifat, batas, sifat permukaan, dan sebagainya.

6. denah

Denah adalah gambar yang menunjukkan letak kota, jalan, peta, atau gambar rancangan bangunan.

7.Matriks

Matriks adalah tabel yang disusun dalam lajur dan jajaran sehingga butir-butir uraian yang diisikan dapat dibaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.


B.  Pengalihan informasi Verbal menjadi Nonverbal

Informasi  yang kita simak perlu ditelaah isinya berdasarkan kepen- tingan atau maksud yang terkandung di dalamnya. Bentuk-bentuk pengungkapan informasi baik yang verbal maupun nonverbal masing- masing selalu membutuhkan penyampaian informasi. Adakalanya suatu informasi lebih tepat disampaikan dengan penyajian verbal karena lebih memerlukan banyak penjelasan daripada bentuk visual. Namun, ada informasi yang lebih mudah dicerna karena disajikan dalam bentuk nonverbal. Tapi pada dasarnya semua itu bergantung pada kebutuhan. Proses mengubah isi informasi verbal menjadi nonverbal memang agak sulit. Namun, bila bahan simakan dapat ditelaah, hal itu bukan hal yang tidak dapat dilakukan. Itulah sebabnya, kita perlu berlatih dengan saksama. Cara pertama, simaklah isi informasi dengan penuh perhatian. Kedua, setelah disimak, cobalah perhatikan: Apa isinya, bagaimana uraiannya, dan dapatkah divisualisasikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mengalihkan atau mengubah informasi verbal ke informasi nonverbal, adalah sebagai berikut.

1. Perhatikan dengan saksama isi informasi verbal yang ingin diubah.
2. Perhatikan data-data berupa lambang, satuan atau angka-angka serta perbandingannya  untuk  menentukan  bentuk  visual  yang  efektif, apakah grafik, tabel, diagram dan yang lainnya.
3. Catatlah hal-hal pokok atau inti dari informasi yang disimak.
4. Buatlah bentuk nonverbal yang tepat untuk mengungkapkan informasi tersebut.
5. Gambar,  bagan,  atau  grafik dibuat  dengan  baik,  benar,  tepat,  dan seimbang dengan isi.
6. Tentukan warna, lambang, atau bentuk untuk menggambarkan atau membedakan data-datanya.

Perhatikan  contoh  perubahan  informasi  verbal  menjadi  informasi nonverbal di bawah ini!

Contoh I.
Berdasarkan penghitungan suara sementara putaran pertama pemilu Presiden 2004, Yudhoyono-Yusuf Kalla menempati urutan pertama dengan perolehan  suara  sebanyak  35.687.602  atau  33,60%  dari  total  perolehan suara.  Megawati-Hasyim  menempati  urutan  kedua  dengan  perolehan jumlah suara sebanyak 27.910.706 atau 26,27% dari total perolehan suara. Urutan ketiga ditempati oleh Wiranto-Salahuddin dengan perolehan suara sebanyak 23.583.501 atau 22,20% dari total perolehan suara. Urutan keempat ditempati Amien Rais-Siswono dengan perolehan jumlah suara sebanyak 15.800.979 atau 14,08% dari total perolehan suara sedangkan duet Hamzah-Agum menempati urutan terakhir. Total perolehan suara yang telah terkumpul sampai 19 Juli 2004, pukul 21.00 adalah 106.228.247 orang.
Inti dari informasi verbal di atas, adalah sebagai berikut.

1. Informasi tentang penghitungan suara pemilu Presiden 2004.
2. Penghitungan  suara  sementara  putaran  pertama  pemilu  Presiden 2004  Yudhoyono-Kalla  menempati  urutan  pertama  pemilu  dengan perolehan suara sebanyak 35.687.602 atau 33,60%.
3. Megawati-Hasyim menempati urutan kedua dengan perolehan suara 27.910.706 atau 22,20%.
4. Wiranto-Salahuddin berada di urutan ketiga dengan perolehan suara 23.583.501 atau 22,20%.
5. Amien-Siswono memperoleh jumlah suara 15.800.979 atau 14,80%.
6. Hamzah-Agum menempati urutan terakhir dengan jumlah perolehan suara 3.253.014 atau 3,06%.
7. Total perolehan suara yang terkumpul sampai 19 Juli 2004 pukul 21.00 adalah 106.228.247 orang.


C. Menyampaikan Pendapat melalui simpulan  secara deduktif dan induktif

Penyimpulan secara deduktif ialah cara mengambil simpulan dari pernyataan yang bersifat umum diikuti oleh uraian atau pernyataan- pernyataan yang bersifat khusus.Perhatikan contoh berikut.
1. Negara adalah institusi mapan, tetapi dinamis sehingga mampu mengantisipasi segala perubahan yang terjadi. Negara mewadahi seluruh kepentingan masyarakat. Ia menyediakan kerangka umum yang bersifat abstrak sehingga terbuka untuk ditafsirkan. Sementara pemerintah adalah pranata kontemporer, sebagai penyelenggara negara dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh konstitusi negara.
2. Hasil  perolehan  suara  sementara  dari  penyelenggaraan  pemilu  pemilihan presiden  tahun  2004  cukup  signifikan. Peringkat  pertama  diraih  oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla dengan persentase suara terbanyak, yaitu 33,60 persen. Peringkat kedua diraih oleh  pasangan  Megawati  dan  Hasyim  Muzadi  dengan  persentase suara 22,20 persen. Disusul peringkat ketiga yaitu pasangan Wiranto dan Salahudin. Selanjutnya peringkat keempat ialah pasangan Amin Rais dan Siswono. Terakhir adalah pasangan Hamzah Haz dan Agum Gumelar.
Penyimpulan secara induktif ialah cara mengambil simpulan dari pernyataan-pernyataan atau fakta-fakta yang bersifat khusus menuju ke suatu simpulan yang bersifat umum.
Perhatikan contoh berikut.
1. Penyair  akan  membuat  sebuah  puisi  dengan  cara  menuangkan imajinasinya, barulah tercermin sebuah puisi. Pengarang novel akan merangkai ceritanya dengan pengembangan imajinasi. Demikian juga seniman akan menggoreskan lukisan di dasar kain dengan imajinasinya ke arah yang sebenarnya. Memang benar imajinasi itu diperlukan yang mencipta suatu karya.
2. Plagiat ialah pengambilan atau penerjemahan sesuatu hasil begitu saja dengan tidak menyebutkan pengarang asli melainkan menurunkan nama sendiri sebagai pengarang. Plagiat tidak diperkenankan dalam dunia sastra. Banyak karya sastra yang beredar merupakan karya plagiat. Dalam dunia karya sastra memang terdapat larangan keras untuk pengarang plagiat.
Menyampaikan simpulan dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Penyampaian harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Simpulan yang disampaikan dapat diperoleh dari informasi lisan maupun tulisan baik informasi lisan yang bersifat verbal maupun informasi tulisan yang berbentuk nonverbal. Simpulan dapat disertakan dengan opini atau pendapat.

Opini adalah pandangan berdasarkan ideologi atau sikap seseorang dalam memberikan suatu wawasan terhadap objek atau peristiwa. Opini dapat juga disebut pendapat seseorang. Antonim dari opini adalah fakta. Fakta bersifat objektif, merupakan kenyataan bersifat konkret dan dapat dibuktikan kebenarannya.

Perhatikan tabel berikut.

Pendapat/Opini Fakta
1. Pemkab.  dan  PT.  Jasa  Marga
berusaha menuntaskan kesepakatan pembangunan fisik jalan tol.
2. Jalan tol Gempol–Pasuruan di harapkan  mampu  mendorong
akselerasi pertumbuhan perekonomian kawasan.

1. Harga tanah yang dibebaskan ditetapkan Rp 80.000,- hingga Rp 400.000 per meter persegi.
2. Di Gedung Grahadi Surabaya dilangsungkan penandatanga- nan kesepakatan bersama.

Simpulan yang di dalamnya terdapat opini dapat dilihat pada contoh di bawah ini.
Contoh 1.

Vika bercita-cita menjadi animator profesional. Ia pun masuk ke SMK Grafika. Di samping itu, ia juga mengikuti kursus komputer dan bahasa Inggris. Untuk mencapai keinginannya itu, ia berencana setelah lulus sekolah akan  kuliah pada jurusan desain grafis. Jika tak mampu kuliah, ia berencana kursus desain grafis atau mengikuti balai latihan kerja (BLK). Bila tak memungkinkan, ia akan bekerja apa saja untuk mengumpulkan uang biaya kuliah. Sungguh begitu kuatnya keinginan Vika dalam mengapai cita- citanya sehingga segala kemungkinan jalan yang terbaik akan dia tempuh.

3. Catatlah hal-hal pokok atau inti dari informasi yang disimak.
4. Buatlah  bentuk  nonverbal  yang  tepat  untuk  mengungkapkan informasi tersebut.
5. Gambar , bagan, atau grafik dibuat dengan baik, benar, tepat, dan seimbang dengan isi.
6. Tentukanwarna-warna,lambang,ataubentukuntukmenggambarkan atau membedakan data-datanya.

C. Menyampaikan Pendapat melalui simpulan  secara deduktif dan induktif
Penyimpulan secara deduktif yaitu cara mengambil simpulan dari pernyataan yang bersifat umum diikuti oleh uraian atau pernyataan- pernyataan yang bersifat khusus.
Penyimpulan secara induktif yaitu cara mengambil simpulan dari pernyataan-pernyataan atau fakta-fakta yang bersifat khusus menuju ke suatu simpulan yang bersifat umum.
Simpulan yang disampaikan dapat diperoleh dari informasi lisan maupun tulisan baik informasi lisan yang bersifat verbal maupun informasi tulisan yang berbentuk nonverbal. Simpulan dapat disertakan dengan opini atau pendapat.


UJI KOMPETENSI


i. Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pernyataan di bawah ini!

1. Menyusun kesimpulan dengan cara induksi atau deduksi kita lakukan bila membuat karangan
a. argumentasi
b. persuasi
c. narasi
d. eksposisi
e. deskripsi

2. Lukisan naik turunnya data yang berupa batang atau balok dan dipakai untuk menekankan adanya perbedaan tingkat atau nilai dari berbagai aspek disebut
a. grafik lingkaran
b. grafik batangan
c. grafik garis
d. bagan arus
e. bagan pohon

3. Informasi nonverbal diperlukan bila data informasi membutuhkan
a. perincian
b. penjelasan
c. visualisasi
d. persentase
e. alasan-alasan

4. Berikut ini yang termasuk perintah kerja tertulis, kecuali
a. memo
b. surat edaran
c. buku manual kerja
d. surat pengumuman
e. surat pengiriman barang

5. Gambaran informasi yang berbentuk garis-garis menaik dan menurun disebut
a. grafik lingkaran
b. diagram
c. denah
d. tabel
e. peta

6. Semua pernyataan di bawah ini benar, kecuali
a. tabel ialah informasi lewat kata dan bilangan yang tersusun
b. tabel ialah informasi tanpa kalimat penjang dan tanda baca
c. membaca tabel memerlukan kecermatan dan kepekaan berpikir
d. tabel dapat merupakan sumber gagasan
e. tabel disusun setiap kita membuat karangan

7. Pernyataan-pernyataan berikut yang merupakan opini adalah
a. Menurut polisi insiden itu tidak menimbulkan korban.
b. Siswa tim PBB yang lalu.
c. Ketika  kendaraan  mereka  melintas,  bom  yang  ditempatkan  di pinggir jalan meledak.
d. Ledakkan itu menimbulkan lubang di jalan dan menghancurkan jendela di kawasan pemukiman dekat markas pasukan AS.
e. Tentara AS  sedang  melakukan  patroli  sekitar  pukul  21.30  saat serangan terjadi.

8. Produksi beras impor dan pengadaan beras! Pernyataan berikut sesuai dengan tabel tersebut, kecuali



Produksi T ahun
1996 1999 2002 2004
Produks i pa di
( juta ton kg )
51.5
50.87
51.49
54.34
Produks i Be ra s
( J uta ton )
33.22
33.06
33.47
45.32
I mpor Be ra s
( J uta Ton )
2.14
4.5
1.81
0.17
Pe ngadaan Be ras
( J uta Ton )
35.36
37.56
35.28
33.69

a. Makin tinggi produksi padi makin rendah impor beras.
b. Impor beras tertinggi terjadi pada kondisi beras tinggi.
c. Tingginya produksi beras seiring dengan tingginya pengadaan beras.
d. Kondisi  produksi  beras  paling  tinggi  justru  pengadaan  beras terendah.
e. Impor  pengadaan  beras  terjadi  ketika  terjadi  pengadaan  beras terendah.

9. Paragraf yang dimulai dengan pernyataan yang khusus dan diikuti penjelasan yang bersifat umum disebut
a. deduktif
b. induktif
c. sebab akibat
d. akibat sebab
e. induktif– deduktif

10.  Pernyataan yang dimulai dengan pernyataan yang bersifat umum dan diikuti penjelasan yang bersifat khusus disebut
a. induktif
b. deduktif
c. induktif-deduktif
d. deduktif-induktif
e. sebab akibat

11.  Pernyataan di bawah ini yang tidak tepat adalah ....
a. mengungkapkan informasi dapat berbentuk verbal dan nonverbal
b. mendengar adalah bagian dari menyimak
c. mendengarkan sambil berkreatifitas dapat membantu mencapai hasil yang baik dalam menyimak
d. menyimak adalah kegiatan menyerap informasi yang didengarkan
e. proses menyimak adalah upaya memahami isi pesan dari informasi yang didengarkan

12.  Di bawah ini merupakan kegunaan tabel dan grafik, kecuali
a. menunjukkan fakta dengan jelas
b. menghemat waktu karena mempercepat komunikasi
c. menyatakan fakta-fakta dalam konteks
d. menyatakan fakta-fakta lebih tersamar
e. menunjukkan fakta-fakta itu lebih mudah

13.  Bila ingin menggambarkan data berupa program kerja, biasanya kita menggunakan
a. denah
b. peta
c. grafik
d. matriks
e. diagram

14.  Gambar atau lukisan pada kertas yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung disebut
a. peta
b. matriks
c. denah
d. diagram
e. bagan

15.  Gambaran buram sketsa istilah lain dari a. diagram
b. bagan c. peta
d. denah e. tabel

16.  Menyimak dianggap berhasil bila diukur dari hal berikut, kecuali
a. mengemukakan tanggapan sesuai dengan instruksi yang disampaikan
b. dapat mengaktualisasikan informasi baik lisan maupun tulisan
c. membuat kesimpulan dengan menguraikan inti pokok informasi yang disampaikan
d. memahami informasi yang didengarkan
e. dapat  mengutarakan  kembali  informasi  yang  didengar  dengan makna yang sesuai

17.  Menyimak pembacaan puisi, cerpen, termasuk jenis menyimak
a. ekstensif
b. intensif
c. diskriminatif
d. pemecahan masalah
e. apresiatif

18.  Menyimak untuk memahami secara terperinci, teliti, dan mendalam bahan yang disimak adalah jenis menyimak
a. untuk menghibur
b. apresiatif
c. untuk belajar
d. diskriminatif
e. untukmenilai

19.  Karangan/tulisan yang memerlukan analisis dan sintetis dapat ditulis dalam bentuk
a. eksposisi
b. narasi
c. argumentasi
d. persuasi
e. deskripsi

20.  Untuk mengambil kesimpulan dari informasi nonverbal diperlukan hal-hal berikut, kecuali
a. perhatikan isi informasi
b. perhatikan kata-kata dan angka-angka
c. lihat model dan warna gambarnya
d. artikan hubungan antar–lambang atau angka
e. perhatikan antar–bagian-bagiannya.


ii. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat dan  benar!

1. Sebutkan langkah-langkah yang harus dilakukan agar dapat mengung- kapkan kembali informasi yang disimak!
2. Jelaskan perbedaan informasi berbentuk verbal dan nonverbal!
3. Hak apa saja yang harus dilakukan agar menyimak mencapai hasil yang baik?
4. Apa yang kamu ketahui tentang grafik?
5. Sebutkan macam-macam grafik!
6. Apa yang kamu ketahui tentang denah? Jelaskan!
7. Jelaskan perbedaan grafik dan peta!
8. Apa yang dimaksud paragraf deduktif?
9. Berikan masing-masing contoh informasi verbal dan nonverbal!
10.  Jelaskan  hal-hal  yang  perlu  dipertimbangkan  untuk  mengalihkan informasi verbal ke nonverbal!





BAB 2

MENYIMAK  UNTUK MEMAHAMI PERINTAH YANG DIUNGKAPKAN ATAU YANG TIDAK DALAM  KONTEKS BEKERJA.


Standar Kompetensi

- Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat madya




Kompetensi Dasar

- Menyimak untuk memahami perintah yang diungkap- kan atau yang tidak dalam konteks bekerja


Indikator
- Merumuskan kembali isi perintah (secara lisan maupun tulisan)
- Menuliskan   kembali   isi   perintah   dalam   bentuk kerangka atau bagan
- Menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isi perintah secara lisan/tertulis
- Mengonfirmasikan  kebenaran  rencana  kegiatan  yang telah direncanakan dengan rencana pemberi perintah



Pada bab ini, kita akan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan perintah kerja dari penjelasan mengenai pengertian serta ciri kalimat perintah, jenis- jenis kalimat perintah, dan berbagai respons terhadap perintah. Tujuan mempelajari bab ini ialah agar kita dapat memahami berbagai bentuk perintah yang diungkapkan atau tidak serta dapat merumuskan, mencatat, dan mengonfirmasikan kembali isi perintah dengan membuat kerangka kegiatan dan perencanaan sesuai kebenaran isi perintah kerja yang diberikan.

Wacana


Sukses Memulai Karir bagi Pemula


Di dunia kerja memang berbeda dengan dunia pendidikan. Ketika memasuki dunia kerja, sesungguhnya Anda baru tiba di dunia nyata tempat Anda harus memulai hidup baru dan karir profesional Anda. Ibaratnya Anda sedang berada di persimpangan, perjalanan selanjutnya mungkin bisa menakutkan, menyenangkan, membingungkan, atau membuat Anda bertanya-tanya. Bisa juga semua perasaan itu bercampur aduk menjadi satu.
Saat ini, persaingan antar–perusahaan makin ketat. Persaingan tenaga kerja untuk mendapatkan pekerjaan pun demikian. Makin banyaknya tenaga kerja yang berkualitas menuntut Anda untuk secepatnya menyesuaikan diri dengan tempat kerja baru. Jika tidak, Anda akan tersingkir dan gagal untuk meniti karier yang diidamkan. Karena  itu,  agar Anda  bisa  bertahan  dengan  pekerjaan  yang  akan digeluti, sebaiknya Anda perlu mengetahui informasi seputar hari-hari awal meniti karier. Berikut adalah strategi bagaimana Anda harus bersikap selama 60 hari pertama di tempat kerja baru.  Mungkin saja karier Anda akan melesat dan berada di jalur cepat.


1. 14 Hari Pertama: Pengenalan Rekan-Rekan Kerja.

Untuk berhasil, diperlukan kombinasi antara performa dan kepribadian. Supaya bisa diterima oleh lingkungan baru, sering-seringlah menghabiskan waktu dengan rekan-rekan yang dapat memberi tahu kita peraturan- peraturan informal di dalam perusahaan. Pertama, dekati mereka-mereka yang akan sering Anda temui (misalnya, teman satu departemen atau dari departemen lain yang mempunyai hubungan erat dengan pekerjaan Anda), para pembuat keputusan (misalnya, pimpinan proyek), dan orang-orang yang berpotensi menjadi mentor Anda. Jangan ragu-ragu untuk menyediakan waktu makan siang dengan orang- orang ini. Tujuannya tak lain adalah untuk mengetahui rule-of-the-game yang berlaku di tempat baru tersebut, misalnya apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Dengan membangun hubungan, kepercayaan dan informasi akan datang dengan sendirinya.

2. 30 hari pertama: Bertemu atasan, tanyakan apakah ada kemajuan dalam pekerjaan Anda?

Kebanyakan orang yang diterima bekerja di tempat baru mengira atasan mereka tahu persis apa saja kemajuan yang telah mereka alami. Tentu saja sikap dan cara berpikir ini fatal karena atasan tidak selamanya mengikuti perkembangan anak buahnya secara detail. Hal ini diperparah oleh ketakutan kalau-kalau tugas kita dianggap tidak dikerjakan dengan benar. Bagaimanapun juga atasan pasti ingin Anda sukses sebab kesuksesan Anda secara tidak langsung akan berakibat positif pada dirinya. Karena itu, jangan takut bertemu atasan untuk menanyakan penilaiannya atas kinerja Anda.


3. 45 hari pertama: Tulis dan pahami deskripsi pekerjaan Anda.

Setelah  satu  setengah  bulan  di  posisi  baru,  harusnya Anda  sudah tahu tanggung jawab apa saja yang harus Anda emban. Tulis pertanyaan- pertanyaan yang terlintas di benak Anda di atas sebuah kertas, berikut dengan daftar proyek-proyek yang telah Anda tangani. Kemudian, temui atasan Anda dan diskusikan hal ini dengannya. Hal ini untuk menyamakan persepsi Anda berdua tentang bagaimana menyelesaikan tugas-tugas di posisi Anda yang dapat diterima oleh bos Anda.


4. 60 hari pertama:  Selesaikan pekerjaan dengan baik.

Memang, Anda harus melakukan pekerjaan yang cukup sulit untuk membuat orang lain terkesan. Namun, Anda harus berhati-hati. Pilih proyek pekerjaan yang masuk akal dan bisa diselesaikan dengan tepat waktu.  Sebagai  contoh,  jangan  pilih  pekerjaan  yang  hanya Anda  yang terlibat karena hanya akan memakan waktu lebih lama dan mungkin tidak akan mendapat dukungan dari atasan Anda. Ambilah proyek-proyek yang melibatkan orang lain dalam tim Anda.


5. 60 hari kemudian: Penyegaran

Untuk melakukan hal ini, sebenarnya susah-susah gampang. Intinya adalah berusaha melakukan hal yang sama (dengan semangat yang sama) sebagaimana Anda bekerja di dua bulan pertama. Kemudian, buat kerangka kerja berdasarkan landasan yang telah Anda ciptakan di 60 hari pertama tersebut. Memperluas pergaulan hingga mempunyai banyak teman dari perusahaan lain juga dapat menunjang usaha Anda. Ingatlah selalu bahwa memberikan atau menerima feedback dan menentukan posisi Anda di kantor adalah proses yang terus berlanjut, jadi jangan cepat puas!


  (Sumber: Kompas, 18 November 2007)



A. Pengertian dan Ciri Kalimat Perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu atau kalimat yang dipakai untuk mendapatkan tanggapan sesuai dengan kehendak penuturnya.

Ciri-ciri kalimat perintah adalah seperti berikut.
1. Menggunakan partikel –lah.
Contoh:
1. Pergilah dari sini!
2. Cepatlah kamu mandi!
3. Bantulah adikmu!
2. Berpola kalimat inversi (PS).
Contoh :
1. Ambilkan buku itu!
2. Santaplah makanan itu!
3. Menggunakan tanda seru (!) bila digunakan dalam bahasa tulis.
Contoh:
1. Pergilah dari sini!
2. Ayo masuk!
3. Pulanglah!
4. Kalimat  perintah  jika  dilisankan  berintonasi  menaik  di  awal  dan
berintonasi rendah di akhir.
Contoh:

1. Bawa barang-barang itu kemari!
2. Selesaikan tugasmu!

B.  Jenis-Jenis Kalimat Perintah

1. Kalimat Perintah Biasa
Contoh.

1. Masukkan barang-barang ini ke dalam bagasi mobil!
2. Antarkan surat ini kepada Pak RT sekarang juga!


2.   Kalimat Perintah Ajakan
Contoh:
1. Marilah kita gunakan tekstil buatan dalam negeri demi menyukseskan program pemerintah.
2. Ayolah bersenam pagi setiap hari agar badan kita menjadi sehat.


3. Kalimat Perintah Larangan
Contoh:
1. Jangan membuang sampah di sini.
2. Jangan dekati tempat itu.


4. Kalimat Perintah Permintaan/Larangan
Contoh:
1. Saya berharap Anda hadir di acara itu.
2. Saya minta kerjakan tugasmu tepat waktu.


5. Kalimat Perintah Permohonan
Contoh:
1. Saya mohon kamu bisa datang di acara pesta ulang tahunku.
2. Kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, tunjukkanlah jalan yang lurus yang Engkau ridhoi.


6. Kalimat Perintah Pembiaran
Contoh:
1. Biarlah aku yang membawa barang itu.
2. Biarkan dia pergi sendiri.


7. Kalimat Perintah Sindiran
Contoh:
1. Maju kalau kamu berani.
2. Ambil saja kado yang kauberikan kalau kau tidak malu terhadapnya.


8. Kalimat Perintah yang Menuntut Proses atau Langkah Kerja
Contoh:
1. Urutlah dari nomor kecil hingga nomor yang besar.
2. Susunlah sehingga membentuk lingkaran penuh.


9. Kalimat Perintah yang Berbentuk Kalimat Berita
Contoh:
1. Hendaknya Anda bersedia menjadi pengurus kegiatan itu.
2. Terima kasih Anda tidak menolak untuk menjadi pembawa acara pada malam reuni nanti.


Kalimat perintah beragam jenisnya mulai dari yang kasar sampai yang halus. Bahkan karena halusnya sering orang tidak menyadari bahwa hal tersebut berupa perintah. Kalimat perintah dapat diperhalus dengan menggunakan unsur-unsur berikut.

1. Menggunakan kata-kata seperti mohon, tolong, sudilah, harap, silakan, hendaknya, sebaiknya.
Contoh:
1. Mohon kembalikan buku itu di meja saya.
2. Silakan masuk.
3. Tolong buatkan kopi untuk Ayah.
4. Hendaknya kamu pulang sekarang.
5. Harap datang tepat waktu
6. Sebaiknya cepat bawa adikmu ke rumah sakit.
7. Sudilah Anda membantu saya menyelesaikan tugas ini.


2. Menggunakan partikel –lah.
Contoh:
1. Berangkatlah lebih halus daripada berangkat.

3. Pengubahan ke struktur tanya.
Contoh:
-  Apakah tidak ada petugas piket yang menghapus papan tulis?


4. Pengubahan ke struktur berita.
Contoh:

-  Panitia sangat gembira jika Bapak/Ibu berkenan hadir pada acara perpisahan.



C. Berbagai Respons terhadap Perintah

Sejalan dengan bervariasinya kepentingan manusia terhadap manusia yang lain sebagai wujud dinamika hubungan antar–manusia, bentuk-bentuk perintah pun sudah menjadi suatu hal yang pasti dan selalu ditemui. Hanya dalam skala umum perintah yang biasa yang langsung bisa ditanggapi. Namun, sebenarnya pada lingkungan kalangan tertentu, bahasa perintah perlu dicermati karena belum tentu dipahami sebagai perintah biasa, seperti di dunia kerja. Dalam dunia kerja, bentuk-bentuk perintah umumnya bersifat operasional kerja sehingga perintah tidak serta- merta bisa secara langsung dilaksanakan. Banyak ragam kalimat perintah menunjukkan banyaknya bentuk perintah yang diwujudkan melalui simbol bahasa. Sebagai alat komunikasi, tentu bahasa harus dapat menerjemahkan segala bentuk keinginan dan pilihan pemakainya, termasuk keinginan mendapatkan respons dari sebuah perintah yang disampaikan baik secara lisan maupun tertulis. Oleh karena itu, kita perlu mencermati dan mengenal bentuk-bentuk perintah agar respons yang dilakukan tak menyimpang dari isi perintah.

Langkah yang perlu kita tempuh dalam menanggapi perintah adalah sebagai berikut.

(1)  Membaca kembali isi perintah secara hati-hati, teliti, dan saksama.
(2)  Merumuskan/menuliskan kembali isi perintah.
(3)  Isi perintah ditulis dalam bentuk kerangka/bagan sehingga mudah dipahami.
(4)  Membuat  perencanaan  dalam  bentuk  kerangka/tabel/bagan  segala kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka memenuhi perintah.
(5.) Meminta konfirmasi kepada pemberi perintah akan ketepatan rencana kegiatan yang telah disusun.

Perhatikan dengan cermat proses menerima perintah kerja di bawah ini dan respons yang dilakukan.

Dalam rangka memperingati HUT SMK Nusantara 1 Bumiayu, Pembina OSIS mengumpulkan beberapa pengurus OSIS. Kemudian, beliau menjelaskan bahwa OSIS akan mengadakan pentas seni dan bazar untuk merayakan Hari Ulang Tahun ke-20 Sekolah.  Beliau melanjutkan: ”Dalam rangka HUT sekolah kita, OSIS akan mengadakan kegiatan Pentas Seni dan Bazar. Saya minta seluruh pengurus OSIS terlibat me- nyukseskan acara ini. Berhubung masih ada waktu satu bulan, saya ingin Ketua OSIS dan pengurus seksi mulai mempersiapkan segala sesuatunya, seperti membuat kepanitiaan lalu menyusun rencana kerja dan struktur kerja. Saya berharap seminggu sebelum acara, semuanya sudah siap. Jika diperlukan, kalian bisa bekerja sama dengan sponsor atau dunia usaha yang menjadi anggota majelis sekolah kita untuk membantu pendanaan dan penyediaan barang buat bazar. Segala hal yang masih belum jelas dapat dikonfirmasikan kepada saya. Mulai saat ini, kita saling berkomunikasi untuk mempersiapkan segalanya hingga menjelang pelaksanaan acara. Demikian pertemuan kita, selamat bekerja!


1. Pengurus OSIS mencatat isi instruksi/perintah Pembina OSIS sebagai berikut.

a. Membuat kepanitiaan kegiatan bazar-amal.
b. Membuat proposal kegiatan.
c. Membuat jadwal kegiatan.
d. Membuat bagan atau struktur kerja.
e. Menghubungi pihak yang terkait dengan kegiatan.
f. Menggalang dana dengan menghubungi sponsor untuk meminta dukungan.
g. Sosialisasi kegiatan kepada siswa dan komite sekolah.
h. Klarifikasi dan konfirmasi.

2. Ketua OSIS dan sekretaris menyusun jadwal kerja.

No.
Nama Kegiatan Minggu
Keterangan
1 2 3 4
1. Rapat pembentukan panitia v
2. Pembuatan proposal v v
3. Sosialisasi ke seluruh siswa v v
4. Menghubungi sponsor v
5. Pertemuan dengan sponsor v
6. Evaluasi v



3. Agar proses kerja berjalan lancar, dibuat pula struktur atau prosedur
kerja yang mengatur:
(1)  siapa mengerjakan apa,
(2)  siapa bekerja sama dengan siapa,
(3)  siapa  bertanggung  jawab  terhadap  pekerjaan  apa  dan  kepada siapa, dan
(4)  garis hubungan kerja dan wewenang yang jelas.

Semua hal tersebut dapat divisualisasikan dalam bentuk bagan seperti di bawah ini.



Ketua OSIS

Pembina
OSIS

Sponsor

Ketua Panitia

Seksi-Seksi

Siswa

4. Ketua OSIS beserta panitia kegiatan mengonfirmasikan informasi perintah kepada pembina OSIS dengan mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan dengan persiapan dan perencanaan yang sudah dan akan dilakukan agar langkah kerja tidak menyimpang. Pertanyaan untuk konfirmasi dapat seperti berikut.
(1)  Apakah yang sudah dilakukan sesuai dengan perintah?
(2)  Apakah semua rencana sesuai dengan harapan?
(3)  Siapa saja yang akan diundang?
(4)  Berapa banyak sponsor yang akan dilibatkan?
(5)  Biaya yang disiapkan sudah cukup atau kurang?
(6)  Acara sesuai dengan tema?
(7)  Dan sebagainya.


UJI KOMPETENSI

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pernyataan di bawah ini!

1. Jangan mencontek ketika ulangan!
Kalimat di atas merupakan contoh kalimat perintah
a. permintaan
b. larangan
c. perintah biasa
d. permohonan
e. harapan

2. Dengan hormat, kami mohon hadirin tenang!
Perintah lisan pada kalimat di atas merupakan kalimat
a. perintah biasa
b. permohonan larangan
c. ajakan
d. permintaan
e. pemberitahuan

3. Berikut ini merupakan contoh kalimat perintah, kecuali
a. Kerjakan soal ini sebaik-baiknya!
b. Tolong sampaikan kepadanya, bahwa ia boleh datang besok!
c. Siapa yang mengatakan hal itu?
d. Letakkan buku-buku itu di atas meja!
e. Laporkan segera anggaran pengeluaran bulan ini!

4. Kalimat perintah yang berbentuk kalimat berita
a. biarlah dia bersamaku
b. saya harap Anda datang tepat waktu
c. jangan ada yang pergi dari sini
d. hendaknya ada yang mengoordinasi kegiatan ini
e. sebaiknya kami pulang sekarang

5. Berikut ini adalah ciri-ciri kalimat perintah, kecuali
a. intonasi keras (terutama perintah biasa dan larangan)
b. kata kerja yang mendukung isi perintah itu biasanya merupakan kata dasar
c. memakai intonasi tanya
d. mempergunakan partikel penghalus -lah.
e. berbentuk  perintah

6. Kalimat perintah sindiran
a. Terima kasih Anda tidak menolak.
b. Saya mohon Anda mengoordinasi sumbangan ini.
c. Hendaknya Saudara pikirkan penawaran ini.
d. Pulanglah kamu sekarang.
e. Sudikah Anda mampir ke rumahku?

7. Kalimat perintah berpola kalimat inversi (P-S)
a. Diamlah, jangan berisik!
b. Simpanlah dokumen ini!
c. Makanlah hidangan ini!
d. Harap wakili saya pada rapat besok!
e. Bersihkan tempat ini!

8. Kalimat perintah himbauan di bawah ini adalah
a. Sebaiknya, uang itu dikembalikan.
b. Bantulah aku dalam mengerjakan tugas ini!
c. Lestarikan budaya bersih.
d. Jagalah kelestarian lingkungan kita.
e. Janganlah kauganggu adikmu !

9. Tujuan kalimat perintah adalah
a. untuk mendapatkan respons berupa jawaban
b. untuk mendapatkan informasi
c. mendapatkan respons berupa tindakan
d. menyampaikan keinginan
e. untuk mendapatkan inspirasi

10.  Yang termasuk contoh perintah ajakan terdapat pada kalimat
a. Lebih baik kamu berbisnis dalam bidang otomotif.
b. Sebaiknya kita istirahat dahulu.
c. Marilah kita bernyanyi bersama-sama.
d. Kita berhenti di sini saja.
e. Tidurlah, hari sudah malam.

11.  Kalimat perintah pembiaran adalah
a. Sudahlah, aku mau pergi.
b. Marilah kita lanjutkan pekerjaan.
c. Biarkan buku itu di mejaku.
d. Saya minta kalian belajar sungguh-sungguh.
e. Pergilah sekarang.

12.  Langkah yang dapat ditempuh dalam menanggapi perintah kecuali
a. merumuskan kembali isi perintah
b. isi perintah dituliskan berbentuk kerangka
c. mengecek kebenaran kegiatan yang akan dilaksanakan, apakah sesuai perintah
d. membuat perencanaan dalam bentuk karangan
e. membuat perencanaan dalam bentuk kerangka/bagan

13.  Ambillah bagian paling bawah hingga atas.
Kalimat di atas merupakan contoh kalimat perintah
a. berbentuk berita
b. yang memutus proses kerja
c. pembiaran
d. ajakan
e. himbauan

14.  Kalimat di bawah ini yang merupakan kalimat perintah biasa adalah.
a. Per langkah!
b. Antarkan surat ini ke Pak RT.
c. Ayolah, kita bersenam pagi agar tubuh kita sehat.
d. Sebaiknya Bapak memakai helm demi keselamatan berkendara.
e. Marilah kita gunakan tekstil dalam negeri.

15.  Kalimat perintah berikut yang dikategorikan kalimat perintah halus
a. Sudilah Anda mampir ke rumahku.
b. Sebaiknya telepon ia sekarang.
c. Tidurlah, hari sudah malam.
d. Makanlah hidangan ini.
e. Cepat pergi dari sini!

16.  Contoh kalimat perintah ajakan
a. Marilah ketetanggamu kalau kauberani.
b. Kami berharap Anda datang tepat waktu.
c. Tempat ini bukan untuk membuang sampah.
d. Saya mohon kamu segera melunasi utangmu.
e. Bawa oleh-oleh ini untuk nenekmu.

17.  Kalimat perintah dengan nada bersahabat
a. Ambillah kembali kado yang kauberikan kalau kamu tidak mau.
b. Kami mohon Anda bersedia bekerja di sini.
c. Kami sangat berterima kasih bila Anda membuang sampah pada tempatnya.
d. Anda diminta kesediaannya menjadi pembawa acara pada malam reuni nanti.
e. Pulanglah kamu sekarang.

18.  Kalimat perintah yang berkesan harapan adalah
a. Saya ingin Anda belajar dengan semangat!
b. Hadirin saya minta berdiri!
c. Semuanya saya sarankan kembali ke kelas.
d. Hapuslah papan itu!
e. Katakan dengan sejujurnya!

19. Tabunglah uangmu untuk simpanan hari tua.
Kalimat perintah yang sepadan dengan kalimat di atas ialah
a. Belajarlah hingga akhir hayatmu!
b. Pelajari halaman 10, besok ulangan!
c. Kerjakanlah soal ini sampai selesai!
d. Hendaknya seorang anak berbakti kepada orang tua!
e. Pergilah segera, nenekmu sudah menunggu!

20.  Di bawah ini yang bukan perintah berisi nasihat ialah
a. Berhati-hatilah selama dalam perjalanan!
b. Mimpi indahlah dalam tidurmu!
c. Simpanlah baik-baik surat wasiat ini!
d. Jagalah bicaramu di mana saja kauberada.
e. Hendaknya selalu waspada dalam segala suasana.



II. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat dan  benar!

1. Jelaskan pengertian kalimat perintah!
2. Sebutkan ciri-ciri kalimat perintah!
3. Buatlah  dua  contoh  kalimat  berita  dan  ubahlah  menjadi  kalimat perintah!
4. Buatlah contoh kalimat perintah sindiran!
5. Sebutkan langkah-langkah yang ditempuh dalam menanggapi perintah agar respons yang dilakukan tidak menyimpang dari isi perintah!
6. Buatlah contoh kalimat perintah pembiaran!
7. Buatlah contoh kalimat perintah himbauan!
8. Buatlah contoh kalimat perintah berpola inverse!
9. Buatlah contoh kalimat perintah larangan!
10.  Buatlah kalimat perintah dengan nada bersahabat!






BAB 3

MEMAHAMI PERINTAH KERJA TERTULIS DALAM  KONTEKS BEKERJA


Standar Kompetensi
 - Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat madya

Kompetensi Dasar
- Memahami perintah kerja tertulis

Indikator
- Mengenali informasi yang berkaitan dengan budaya kerja yang berlaku di tempat kerja
- Merencanakan  tindak  lanjut  perintah  berdasarkan catatan yang dibuat pada waktu membaca informasi dari perintah kerja tertulis
- Membuat bagan/prosedur kerja berdasarkan perintah kerja tertulis
- Mengonfirmasikan   rencana   kegiatan   yang   akan dilakukan (secara lisan/tulisan) kepada pemberi perintah



Bab ini masih membahas perintah kerja, namun lebih khusus kepada perintah kerja  berbentuk  surat-surat  resmi  atau  surat  dinas,  seperti  surat  edaran, surat perintah, atau surat tugas, memorandum, disposisi, dan perintah kerja berbentuk manual. Sebagaimana pelajaran sebelumnya, pada pelajaran ini, kita diharapkan mampu menindaklanjuti perintah kerja dengan membuat perencanaan, prosedur kerja, serta dapat mengonfirmasikan isi perintah kerja kepada pemberi perintah.


Wacana


Beli Sekarang, Bayar Nanti


Kapan orang mulai berhutang-piutang? Jangan kaget, sekitar 3.000 tahun lalu masyarakat Babilonia dan Mesir telah melakukan praktik utang atau kredit atas sesuatu yang ingin dimiliki. Pada tahun 1730, Christopher Thorton adalah orang pertama yang memasang iklan penjualan perabot rumah yang biasa dibayar pada akhir minggu. Inilah konon iklan pertama untuk pembelian secara kredit. Awalnya, kartu kredit adalah penerus berbagai program kredit pedagang. Kartu kredit pertama kali digunakan pada tahun 1920 di Amerika Serikat, untuk menjual bahan bakar ke sejumlah pemilik mobil. Tahun itu pula, di Negeri Paman Sam, ada sebuah toko pecah belah yang menggunakan sistem “Beli Sekarang, Bayar Nanti”. Cara ini kemudian banyak ditiru pada tahun 1938, beberapa perusahaan mulai menerima kartu-kartu lainnya, yang hakikatnya menunda pembayaran.
Konsep pembayaran menggunakan kartu kredit ditemukan pada tahun 1950, yakni dioperasikannya charge card oleh Dinners Club, yang mencatat biaya yang dikeluarkan pelanggan atas permintaan penerbit kartu. Seluruh rekening dibayarkan pada setiap datangnya laporan rekening. Langkah ini diikuti American Express. Inilah “Uang Plastik” pertama.
Setahun kemudian, 1951, Dinners Club melepaskan kartu kredit pertama kepada 200 orang pelanggannya, yang bisa digunakan pada 27 rumah makan di New York. Pada tahun 1958, Bank of America menciptakan BankAmericard, produk yang akhirnya berevolusi menjadi sistem Visa. Mastercard muncul pada tahun 1966 ketika sekelompok bank penerbit kartu membentuk MasterCharge.
Kartu kredit dikeluarkan setelah ada persetujuan dari penerbit kartu (biasanya bank umum). Dengannya, nasabah bisa menggunakan transaksi pembelian sampai batas kredit tertentu. Setiap kali transaksi pembelian, penggunaan kartu menandatangani resi berupa catatan data kartu dan jumlah yang dibayarkan. Melalui sistem verifikasi elektronik, yang memeriksa strip bahan magnetis berisi data, kartu dinyatakan valid dan pemegang kartu dianggap memiliki cukup kredit untuk menutup biaya pembelian.
Beberapa cara lain dikembangkan, misal melalui telepon dengan hanya mengutip nomor kartu kredit yang dicetak embossed (timbul) pada kartu.
Cara ini bisa pula untuk melakukan pembayaran via internet, bahkan lewat pos. Ini lazim disebut “transaksi tanpa kartu”. Agar aman, beberapa bank memberi nomor sekali pakai untuk setiap transaksi. Kartu kredit semacam ini merebak di kalangan menengah negara-negara Barat.
Soal keamanan kartu menjadi kelemahan sistem ini. Penerbit kartu berusaha keras agar kerugian akibat penipuan dan biaya pencegahan penipuan  diminimalkan.  Celakanya,  tercipta  pasar  gelap  bagi  nomor kartu kredit curian, yang harus langsung dipakai sebelum diendus pihak berwajib. Karenanya, dibuat tiga perbaikan keamanan kartu kredit. Pertama, sistem verifikasi online, yakni nomor indentifikasi pribadi (PIN) dijadikan empat digit. Kedua, kartunya diganti smart card, yang dampak sama tetapi antipenipuan. Ketiga, untuk transaksi tanpa kartu, ditambahkan kode 3 atau 4 digit di belakang kartu.
Indonesia, yang mengenal kartu kredit sejak 1985, justru jadi fukos dunia lantaran penipuan kartu kredit via internet yang dilakukan segelintir anak muda. Pemalsuan kartu kredit pun merebak. Untunglah, pada tanggal 6 Juni 2004 Pengadilan Negeri Gianyar memvonis 2,8 tahun penjara, disusul
Pengadilan Negeri Denpasar pada tanggal 14 September 2004 mengganjar 3 tahun penjara terhadap seorang terdakwa pemalsuan kartu kredit, Benny
Wong. Kini, hampir 6 juta kartu kredit beredar di seantero Nusantara, dengan pertumbuhan sebesar 20-30 % per tahun.

(Sumber : Majalah Intisari, Agustus 2005)


A. Mengenal Bentuk Perintah Kerja Tertulis

Banyak bentuk aturan atau petunjuk yang dapat ditemukan dalam kehidupan kita. Baik di lingkungan rumah tangga, sekolah, masyarakat, di tempat pekerjaan, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bentuk perintah dapat disampaikan secara lisan ataupun tertulis. Perintah lisan biasanya menuntut respon/tindakan langsung sehingga muncul variasi kalimat perintah, sedangkan bentuk perintah tertulis umumnya bersifat tidak langsung.

Dalam dunia kerja, perintah sudah menjadi bagian keseharian dalam proses kerja sekaligus menjadi jaminan keberlangsungan kerja yang diwarnai oleh pola hubungan manusia secara hierarki. Perintah sering menjadi acuan pekerjaan, bahkan roda penggerak agar manusia selalu melakukan pekerjaan karena perintah itu sendiri adalah awal tindakan atau pedoman kerja. Dalam budaya kerja, perintah dapat dimanifestasikan dalam bentuk

instruksi, petunjuk, dan pedoman. Karena pekerjaan berkaitan dengan administrasi dan dokumentasi, bentuk petunjuk dan pedoman lebih banyak diwujudkan secara tertulis dalam bentuk surat.

Berdasarkan jenisnya, bentuk perintah tertulis dapat dibedakan menjadi:

(1)  himbauan/larangan, misalnya himbauan menjadi akseptor RB, larangan membuang sampah;
(2)  petunjuk, misalnya petunjuk penggunaan suatu barang;
(3)  Peraturan, misalnya peraturan berlalu lintas, peraturan waktu berkunjung;
(4)  pedoman, misalnya pedoman penulisan karya ilmiah;
(5)  undang-undang, misalnya undang-undang tentang penyalahgunaan narkoba, undang-undang pendidikan.


B.  Model-Model Surat Berisi Perintah Kerja
Surat adalah suatu alat atau sarana komunikasi tertulis. Surat dipandang sebagai alat komunikasi tertulis yang paling efisien, efektif, ekonomis, dan praktis. Selain itu, surat juga berfungsi sebagai alat bukti tertulis, alat bukti historis, alat pengingat, duta organisasi, dan pedoman kerja. Surat yang berhubungan dengan pekerjaan disebut surat dinas atau surat resmi. Surat ini umumnya berisi informasi, ketentuan, atau perintah kerja yang dapat dijadikan pedoman bagi karyawan pada suatu lembaga, instansi, atau perusahaan. Model surat yang berisi informasi kerja atau perintah kerja, antara lain surat perintah, surat edaran, memorandum, pengumuman, dan disposisi.
1. Surat Perintah
Surat perintah adalah surat yang berisi perintah dari pimpinan kepada bawahan yang berisi petunjuk yang harus dilakukannya. Surat perintah berlaku sementara dan berakhir setelah tugas yang diperintahkannya selesai dilaksanakan serta melaporkan hasil pekerjaan tersebut kepada pimpinan. Surat perintah terdiri atas: (1)  kepala surat
(2)  pembukaan
(3)  isi surat perintah

d. kaki surat/bagian akhir surat

Contoh surat perintah pada instansi swasta.

HARIAN UMUM PEDOMAN Jalan Teratai 13
Bekasi
===============================================================
SURAT PERINTAH
Nomor : ...................

Dasar : 1. Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia
2.   Surat Pemimpin Redaksi Harian Umum
Pedoman No. 346 P-76/KEP/1994 tanggal
...........................
Pertimbangan : Untuk peningkatan sumber daya manusia dalam menyongsong  era  globalissi,  untuk  hal  tersebut di atas perlu dikeluarkan surat perintah.

MEMERINTAHKAN :

Kepada





Untuk










Dikeluarkan di :   Bekasi
Pada tanggal :   3 Juni 1996

Pemimpin Redaksi
Harian Umum Pedoman
ttd

Ir. Ereng Sarindat


2. Surat Edaran
Surat edaran adalah surat pemberitahuan tertulis yang ditujukan kepada pejabat/pegawai. Surat edaran ini berisi penjelasan mengenai sesuatu hal, misalnya kebijakan pimpinan, petunjuk mengenai tata cara pelaksanaan, atau peraturan perundang-undangan. Ada dua macam bentuk dan sifat surat edaran, yaitu surat edaran umum dan surat edaran khusus. Surat edaran umum ditujukan kepada orang banyak atau umum. Surat edaran khusus ditujukan kepada orang- atau pejabat tertentu dan seperti surat dinas biasa.
Surat edaran terdiri atas unsur-unsur berikut.
(1)  Kepala surat edaran bertuliskan nama perusahaan dan identitasnya. (2)  No, hal, lampiran, tanggal surat, dan alamat tujuan surat.
(3)  Perkataan ”Edaran” biasanya ditulis di tengah
(4)  Isi surat edaran: Salam pembuka, isi surat, dan penutup surat
(5)  Kaki  surat:  salam  penutup  serta  nama  penanggung  jawab  surat edaran.

Contoh surat edaran bersifat umum

SD??RAGAJAYA?
KEC.?BOJONGGEDE?KAB.?BOGOR?
?
?
Nomor?    :?421/ED/’07? ? ??????????    ??????????    ??????????Bojonggede,?19?Desember?2007?
Lamp? :???
Hal? :?Penggantian?Buku?Laporan?Pendidikan?
? Yth.?Bapak?/Ibu?orang?tua?murid?SD?RAGAJAYA? di?tempat?
SURAT?EDARAN?
No.?421/SD/’07? ?
Sehubungan?adanya?perubahan?kurikulum?SD,?dari?Kurikulum?2004?menjadi?
Kurikulum? Tingkat? Satuan? Pendidikan? (KTSP),? buku? laporan? hasil? belajar? siswa? diganti?untuk? menyesuaikan?kurikulum? yang?baru.?Dalam?rangka?pengadaan?buku? laporan? yang? baru,? setiap? siswa? diwajibkan? membayar? Rp.? 20.000.? Pembayaran? paling?lambat?sampai?tanggal?14?Januari?2008.?
?
Demikianlah? surat? edaran? kami,? semoga? Bapak/Ibu? orang? tua? murid? dapat?
memakluminya.?Atas?perhatiannya,?kami?ucapkan?terima?kasih.?
?
????Kepala?sekolah,? ?
Tembusan:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????Guntur?Sangaji,?S.Pd.?
??Pengurus?Komite?Sekolah?

Contoh surat edaran bersifat khusus :

DEPARTEMEN PENDIDIKAN  DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BINA MULYA II MALANG

EDARAN
572/33/05
Hal  :  Pekan Seni 29 Desember 2004

Yth :   Para Guru / Karyawan SMK Bina Mulya II Malang
Sesuai dengan surat keputusan No. 21/12/05 tertanggal 27 Oktober 2004 tentang Pekan Seni, dengan ini kami beri tahukan bahwa dalam rangka persaudaraan antar SMK kota Malang maka diadakan Pekan Seni berlangsung pada tanggal 3 Januari sampai dengan 7 Januari 2005.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, dengan ini kamu ajukan agar selama Pekan Seni, saudara memakai kemeja batik pada waktu dinas, kecuali bagi petugas keamanan.
Atas perhatian saudara, kami ucapkan terima kasih.

Kepala Sekolah,



Drs. Laksana Muria



3. Surat Pengumuman

Pengumuman berasal dari kata ”umum”, mendapat konfiks pe-an dan bunyi sengau ng. Kata dasar umum mempunyai arti seluruh atau orang banyak. Mengumumkan berarti memberitahukan atau memaklumkan. Pengumuman   berarti   pemberitahuan   kepada   orang   banyak   tentang sesuatu  masalah,  agar  diketahui  dan  dilaksanakan  oleh  orang  banyak yang berkepentingan. Berdasarkan sifat dan asalnya, pengumuman dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu seperti berikut.

(1) Pengumuman lisan, yaitu disampaikan secara oral komunikasi, penyampaiannya dapat melalui pesawat telepon atau pengeras suara (sound system).
(2)  Pengumuman tertulis, yaitu pengumuman dalam bentuk tulisan, yang disampaikan melalui telegram, surat kawat, telex, surat kabar, majalah, papan pengumuman, dan lain-lain. (3)  Pengumuman  dari  instansi  dan  surat  pengumuman  bukan  dari instansi. Surat pengumuman merupakan surat yang berisi pemberitahuan tentang masalah yang perlu diketahui oleh siapa saja yang berkepentingan sesuai dengan pengumuman tersebut. Surat  Pengumuman  dapat  disebarkan  dengan  beberapa ranya: cara, dia (1)
menyebarkannya sebagai surat edaran,
(2) memasangnya di papan-papan pengumuman, dan
(3) memasangnya di koran-koran sebagai iklan.
Contoh surat pengumuman:

PT. Tunjung Mulia
Jalan Diponegoro No. 5, Palembang

PENGUMUMAN No. 215/033/05

tentang
Kesempatan Kerja bagi Para Lulusan SLTA

PT. Tunjung Mulia membuka kesempatan bagi para lulusan SLTA
untuk diangkat sebagai karyawan/i di perusahaan kami.
Lamaran ditulis di atas kertas bermaterai Rp 6000,- dengan dilampiri
ijazah (fotokopi), riwayat hidup, foto 3 x 4 = 3 lembar, SKKB dan surat
keterangan sehat dari dokter.
Pendaftaran dibuka mulai tanggal 3 Januari sampai dengan 7 Januari
2005. Pelamar datang sendiri di kantor kami pukul 08.00 – 12.00 WIB.
Demikian pengumuman kami untuk diketahui

Palembang, 1 Januari 2005
Direktur PT. Tunjung Mulia

Drs. Ir. Anggi Surendra



4. Memo atau Memorandum

Memorandum biasa digunakan untuk surat-menyurat secara intern
dalam lingkungan kantor. Memo dibuat oleh atasan kepada bawahan atau antara pejabat yang setaraf. Isi memo singkat, sederhana, dan mudah agar cepat dipahami. Memo umumnya berisi peringatan, arahan, penerangan, perintah, pertanyaan, dan lain sebagainya. Penulisan memo dapat ditik atau ditulis tangan. Isi memo umumnya tidak lebih dari 10 baris. Bagian-bagian memorandum meliputi sebagai berikut:
a. Ciri Bentuk
Terdiri atas dua bagian, yaitu kepala memo dan isi memo. Kepala memo berisi:
(1)  pihak yang dituju
(2)  pengirim memo
(3)  perihal memo
(4)  tanggal pengirim memo
(5)  paraf dan nama pengirim


b. Ciri Isi
Isi memo disampaikan dengan bahasa singkat. Penulisan memo harus langsung menyampaikan pesan atau perintah dengan kalimat pendek dan tegas. Karena peredarannya yang terbatas, memo biasanya tidak mencantumkan identitas kantor.
Bacalah contoh memo berikut ini dan perhatikan ciri-cirinya! Contoh 1



Kepada : Manajer Pemasaran

Memo

Dari : Kasubag. Pengiriman Buku
Perihal : Pengiriman Buku



Segera kirimkan buku Teori karya Prof. Dr. Hamid Abdul Hadi untuk Bapak Dr. Budi Santoso, Kepala Perpustakaan Kota Bogor, sebanyak 80 eksemplar.

Jakarta, 22 Maret 2005 (paraf)
Ajun Ginanjar


Contoh  2


PT. Angkasa Raya
Jalan Pancanaka No. 3
(1)--------------------------- Jakarta – Selatan


(3) Memo





(2)  30 Desember 2004


(4) Kepada : Bagian Personalia
(5) Dari : Direktur PT Angkasa
(6) Hal : Pengadaan Pegawai
(7) Sesuai  dengan  perkembangan  di  perusahaan  terutama  pada bidang sales, saya meminta Saudara mempersiapkan sarana dan perencanaan guna penerimaan karyawan baru. (penjelasan terlampir)

Ttd
(8) Dandang Kusuma, S.E.

Keterangan:

(1)  kop surat memo
(2)  tanggal surat memo
(3)  judul memo
(4)  alamat memo
(5)  pengirim memo
(6)  perihal pokok memo
(7)  isi memo
(8)  tanda tangan dan nama terang pengirim memo


5. Disposisi

Lembaran disposisi adalah lembaran kertas yang disediakan oleh agendaris untuk diisi oleh pimpinan tentang tindak lanjut surat yang masuk. Dengan kata lain, disposisi adalah catatan berupa saran /tanggapan/ instruksi setelah surat dibaca oleh pimpinan.

Sebagai contoh, suatu intitusi menerima surat penawaran barang oleh bagian administrasi. Surat itu diagendakan, lalu diberi lembar disposisi. Selanjutnya, pimpinan membuat disposisi. Isi disposisi bisa merupakan

perintah untuk menolak penawaran tersebut atau memerintahkan staf yang bersangkutan untuk membalas surat yang isinya memesan barang-barang tersebut.


Disposisi dibedakan menjadi dua macam:

(1)  disposisi langsung, yaitu disposisi yang langsung ditulis pada lembaran surat, dan
(2)  disposisi tidak langsung, yaitu disposisi yang dituliskan pada lembaran tersendiri (lembaran disposisi).


Contoh disposisi :

Rahasia Penting Rutin
9
No. Agenda : 102/SP/2007………Tgl. Penyelesaian
Tanggal : 30 Maret 2007
Perihal : Penawaran Bahan Kain
Tanggal : 30 Maret 2007
Asal : PT. Darma Tekstil
Instansi/Informasi: Diteruskan kepada:
-  Harap dipelajari 1.  Bagian gudang
-  Tanyakan bagian pengadaan barang 2.  Biro Umum
-  Jika perlu, segera pesan 3.  Bag. Keuangan
4.
Jakarta, 30 Maret 2007
Pimpinan, ttd
Imam Ahmad, S.E.


C. Perintah Kerja Berbentuk Manual
Petunjuk penggunaan yang disebut juga manual kerja merupakan perintah bagaimana melakukan pekerjaan atau perbuatan terhadap suatu objek atau alat. Petunjuk penggunaan umumnya disediakan oleh produsen barang untuk memberi petunjuk penggunaan barang yang bersangkutan. Oleh sebab itu, petunjuk penggunaan (manual kerja) biasanya menggunakan bahasa lugas dan mudah dipahami. Petunjuk penggunaan dibuat agar pengguna barang/alat dapat menggunakan barang tersebut dengan baik dan bermanfaat sesuai dengan cara kerja dan kegunaan  barang tersebut. Barang-barang elektronik, seperti kulkas, televisi, telepon, mesin cuci, VCD/DVD, atau komputer perlu buku petunjuk.
Berikut contoh buku petunjuk cara kerja pesawat telepon. Perhatikanlah dengan saksama!

IMAGE TOUCH PANEL PHONE LCD

KEISTIMEWAAN
1. Tombol tidak perlu ditekan, cukup disentuh.
2. Dilengkapi dengan layar LCD yang dapat menampilkan:
a.  penunjuk waktu/jam/24 jam
b. kalender otomatis yang berlaku sepanjang masa
c. Caller id (menampilkan nomor yang masuk)

3. Bisa menyimpan nomor telepon secara otomatis pada saat melakukan telepon keluar maupun telepon masuk.
4. Bisa me-redial nomor-nomor internasional.
5. Ada fasilitas handsfree tanpa harus mengangkat gagang telepon.
6. Bisa mengunci menggunakan password (dengan nomor pin)
CARA PAKAI / CARA KERJA:
1. Untuk  set  tahun/bulan/tanggal  dan  waktu/jam,  tekan  SET/SAVE hingga keluar set/date, lalu tekan set/save. Untuk konfirmasi, bisa menggunakan tombol up dan down. Setelah selesai, tekan tombol delete (exit) dan kembali ke menu semula.
2. Untuk mengoperasikan kalkulator, tekan AC dan untuk keluar, tekan delete.
3. Untuk melihat telepon masuk atau keluar tekan dialed lalu tekan down
4. Untuk menggunakan handsfree, tekan tombol handsfree.
5. Untuk menyimpan nomor telepon yang masuk, tekan dialed, lalu pilih nomor telepon dengan up atau down, lalu tekan set/save. Untuk menghapus, tampilkan nomor telepon, tekan delete. Untuk melihat nomor telepon yang masuk, tekan Vip. Untuk memilihnya, tekan up atau down.


6. Untuk  mengatur  kejelasan  layar  LCD,  tekan  set  save  lalu  tekan
tombol up/down hingga keluar set 6 lcd, tekan set atau save. Tekan
tombol up atau down untuk mengatur tingkat 1 sampai dengan 5,
setelah itu tekan set save. Dan untuk keluar, tekan delete.


D. Menindak Lanjuti  Perintah Kerja Tertulis

Pada bab dua, kita telah mempelajari bagaimana menindaklanjuti perintah kerja secara lisan, misalnya instruksi dari Pembina OSIS tentang rencana menyelenggarakan Pentas Seni dalam rangka peringatan HUT sekolah.   Ketua   OSIS   dan   pengurusnya   segera   melakukan   langkah- langkah seperti membentuk panitia, merencanakan kegiatan, merumuskan agenda kerja, struktur kerja, dan menyusun beberapa pertanyaan untuk konfirmasi. Dalam dunia kerja, seorang pemimpin tentu sering memberikan perintah kerja, baik secara lisan maupun tertulis. Setiap karyawan ,baik sebagai atasan maupun bawahan, harus mampu memahami serta menyikapi dengan baik peraturan atau budaya kerja yang ada pada perusahaan tempat dia bekerja. Setiap menerima perintah kerja secara tertulis dalam bentuk surat atau instruksi kedinasan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan, kita harus dapat menindaklanjutinya. Hal-hal yang perlu dilakukan saat menerima perintah kerja tertulis, ialah seperti berikut.

(1)  Membaca perintah kerja secara teliti, hati-hati, dan saksama.
(2)  Membuat catatan informasi penting dari perintah kerja tersebut.
(3)  Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan perintah
(4)  Merancang bagan atau prosedur kerja yang diperintahkan.
(5)  Meminta konfirmasi kepada pemberi perintah akan ketepatan rencana kerja.




UJI KOMPETENSI


I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pernyataan di bawah ini!

1. Bila kita akan menyampaikan perintah kerja tertulis secara ringkas, sebaiknya membuat
a. faktur
d. memorandum
b. disposisi
e. surat perintah
c. buku manual kerja

2. Formulir penyusunan bahasa dalam memorandum dianjurkan
a. bahasa yang panjang dan terurai
b. bahasa yang singkat, jelas, dan tepat
c. bahasa Indonesia yang baik dan benar
d. kalimat yang ambigu
e. bahasa yang kontaminatif

3. Nama jelas penanda tangan surat ditulis
a. nama diberi garis bawah
b. menggunakan tanda kurung buka dan tanda kurung tutup
c. tidak diapit oleh tanda kurung buka dan tanda kurung tutup dan tidak digarisbawahi
d. dengan menggunakan huruf kapital seluruhnya
e. diapit  oleh  tanda  kurung  buka  dan  tanda  kurung  tutup  dan digarisbawahi.

4. Berikut ini termasuk ke dalam perintah kerja tertulis, kecuali
a. memorandum
b. surat pengumuman
c. surat edaran
d. buku manual kerja
e. surat pengiriman barang

5. Pemberitahuan pemerintah kepada rakyat Indonesia tentang pelak- sanaan pemilu, disebut surat
a. surat edaran
b. iklan
c. spanduk
d. kaki surat
e. perihal surat

6. Bagian surat edaran yang dinamakan kaki surat/bagian akhir terdiri atas
a. nama jabatan, tanda tangan pejabat, nama pejabat, cap dinas, dan tembusan
b. tulisan edaran, pendahuluan, isi, dan penutup
c. tanda tangan, nama terang, tembusan, dan cap dinas
d. pembukaan, isi, dan penutup
e. tembusan, lampiran, dan tanda tangan pejabat

7. Penjelasan di bawah ini berhubungan dengan memo, kecuali
a. bentuk komunikasi yang berisi saran, arahan, dan penerangan
b. surat pernyataan dalam hubungan diplomasi
c. memo dibuat oleh atasan dan jajaran yang berada di bawahnya dalam satu organisasi
d. alat bukti historis
e. nota atau peringatan tidak resmi

8. Yang bukan fungsi surat resmi
a. alat komunikasi
b. alat bukti tertulis
c. alat pengingat
d. permohonan kerja
e. surat pernyataan dalam hubungan diplomasi

9. Penutup surat perintah yang tepat adalah
a. Harap dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
b. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
c. Kehadiran Saudara sangat kami harapkan dan terima kasih.
d. Atas perhatian dan kerja sama Bapak, kami ucapkan terima kasih.
e. Berhubung  pentingnya  acara,  kehadiran  Saudara  tidak  boleh diwakilkan.

10.  Di bawah ini yang bukan salam pembuka adalah
a. Saudara... yang terhormat
b. Bapak yang terhormat
c. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
d. Dengan hormat
e. Wassalam

11.  Surat pemberitahuan tertulis yang ditujukan kepada pejabat/pegawai yang berisi suatu penjelasan disebut
a. surat edaran umum
b. surat edaran khusus
c. surat edaran dari suatu instansi
d. pengumuman
e. surat sirkuler

12.  Lembaran kertas yang disediakan oleh agendaris untuk diisi pimpinan tentang tindak lanjut. Surat yang dimaksud disebut
a. distorsi
d. diskualifikasi
b. disposisi
e. memorandum
c. dispensi

13.  Rangkaian bagian surat perintah adalah
a. tempat kedudukan, nama yang diberi perintah, dan tanda tangan
b. tempat kedudukan, keterangan yang diberi perintah, tanda tangan, dan nama jelas
c. tempat, tanggal, nomor surat, dan tanda tangan
d. tempat dan tanggal, nomor surat, dan tanda tangan
e. tempat dan tanggal, jawaban pemberi perintah, nama yang diberi perintah, dan tanda tangan.

14.  Bagian-bagian surat perintah ialah
a. nomor, judul, dan konsideran
b. bagian, kepala, bagian isi, dan bagian kaki
c. dasar, pertimbangan, dan isi perintah
d. judul, badan surat, dan kaki surat
e. nama, alamat, dan nomor urut surat perintah
15.  Mengetahui informasi lisan tentang kurs rupiah, bisa melalui
a. tabloid
d. berita televisi
b. surat kabar
e. majalah mingguan
c. berita ekonomi

16.  Bentuk perintah kerja tertulis umumnya bersifat tidak langsung. Bentuk perintah tertulis antara lain, kecuali
a. undang-undang
d. petunjuk
b. himbauan/larangan
e. ajakan
c. peraturan

17.  Bagian surat edaran yang merupakan daftar penerima surat selain yang dialamatkan adalah
a. alamat dalam
b. pembuka surat
c. tembusan
d. alamat

  e. tanggal surat
18.  Buku petunjuk cara melakukan sesuatu berkaitan dengan penggunaan benda atau alat disebut
a. buku petunjuk
b. buku pedoman
c. buku manual kerja
d. buku keterangan
e. primbon


19.

DEPARTEMEN AGAMA
KANTOR WILAYAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SURAT EDARAN
Nomor : WI / I / KS.02 / 01 / 2006

Untuk menindaklanjuti Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2005 tanggal 12 Desember 2005 perihal Tata Persuratan Dinas di Lingkungan Departemen Agama RI, dengan ini kami beri tahukan bahwa salah satu materi dalam rangka penyempurnaan tata persuratan dinas adalah tentang cap dinas pokok. Pokok penyempurnaan itu sebagai berikut.
……………………..


Berdasarkan penggalan surat di atas, alamat surat ditujukan kepada

a. Kepala   Dinas   Pendidikan   Pemuda   dan   Olahraga   se-Daerah Istimewa Yogyakarta
b. Kepala Kantor Departemen Agama Kodya/Kabupaten se–Daerah Istimewa Yogyakarta
c. Kepala Kantor/Menteri Agama RI
d. Kepala Kantor Wilayah Provinsi
e. Kepala Kantor Departemen Agama se–Indonesia

20.  Kalimat-kalimat  di  bawah  ini  yang  dapat  digunakan  dalam  surat perintah adalah
a. Demikianlah surat ini dikemukakan agar mendapat perhatian. b. Kami mengharapkan surat ini mendapat perhatian Saudara.
c. Agar pelaksanaannya dijalankan sebaik-baiknya.
d. Selanjutnya perintah ini agar dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
e. Perintah ini harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.



Memo

Kepada : Manajer Pemasaran
Dari : Kasubag Pengiriman Buku
Perihal : Pengiriman Buku


Segera kirimkan buku Teori Karya Prof. Dr. Hamid Abdul Hadi untuk Bapak Dr. Budi Santoso, Kepala Perpustakaan Kota Bogor, sebanyak 80 eksemplar.

Jakarta, 22 Maret 2005 ( paraf )
Ajun Ginanjar

II. Bila Anda telah mencermati contoh memo di atas,  jawablah perta- nyaan di bawah ini!
1. Ditujukan kepada siapa memo di atas?
2. Siapa pengirim memo tersebut?
3. Apa isi perintah kerja tertulis pada memo di atas?
4. Apakah pesan yang disampaikan memo itu singkat dan jelas?
5. Berdasarkan pengamatanmu unsur-unsur apakah yang menjadi ciri khas memo?
6. Sebutkan kekurangan dari memo di atas! Jelaskan!
7. Apa yang dimaksud dengan disposisi?
8. Sebutkan macam-macam pengumuman!
9. Apa perbedaan surat edaran dan surat perintah?
10.  Buatlah perintah kerja berbentuk manual!

1 komentar: